September 02, 2011

Feel's Like Become a Real Bride

with "Pidhi" to make black sketch in my front hair
just look from side view




this is the final result....... ^o^


That was a gloomy afternoon when i going to Puspita Martha beauty school. I already make appointment with Via, one of student in there. I promise become their model for "Yogyakarta's Traditional Wedding" make up. Maybe this isn't my first time become a model make up, but for wedding make up absolutely it's my first time. Feel so nervous becouse I really want to looking how the result. What I'll become a silly lady? or maybe looks pretty enough. Waiting for during four hours, finally my "Yogyakarta's Traditional Wedding" make up finished. You can see how the results ...

Honestly I feel's like become a real bride! 
 -gladden-

July 29, 2011

10.000 get 3 for UNDERWEAR !!! hahaha…

Another story from my internship time at Metro TV Jakarta ...

me


On holiday I'll be shopping at "Pasar Senen Jakarta" and this is my first time going there. Feeling bored with the atmosphere in the mall, I'm just trying to find a more crowded atmosphere. I went there with trans jakarta and it was very full of passengers on weekends.  


long queue...


huft...this is so full


From shelter trans we have to walk on the crossing bridge until arrive at the entrance of Pasar senen. I think there is interesting sights from the crossing bridge. Beside the crowded of jakarta, I saw some movie board with the ridiculous titles. I don't intend to mock Indonesia movie, but we need more qualified movies. it's right?


absolutely crowded!!!





ridiculous title... i think !

 At the pasar senen there is a lot of traders. We can looking for many stuff. For the  example like clothes, toys, watches, and many more. Absolutely with the cheap price! and you need to know, you can get 3 underwear just 10.000rupiah,hehehe...


W.A.W !!!







many goods at cheap prices ^^

 After spending much time at the Pasar Senen, we move to the Monas. Just to take some pictures in one special place in Jakarta. I'm very tired after all these trips. At 08pm I go home and take a rest. I am getting better sleep and my dreams are nice  ^ ^


at Monumen Nasional (Monas)

July 22, 2011

Amazing Journey , with the Greatest Team !

I want to tell you about one of my greatest adventures. It all happened when I was in high school. I joined an organization that contains a lot of people who have great passion with nature. They love traveling, photography, and all about how to enjoy the nature around us. This organization named EIGER Corps. Me and my friends are the generation to seventeen.

We loved NATURE...
we are the seventeen generation...
This story is about our journey to climb the slamet mountain. First, we went to the bambangan post and take a break for one night. At 6 am we started climbing. We rest for a few minutes in samarantu post, it's the fourth post. Then we climbed again and decided to spend the night in the seventh post (I'm forget what it's called). Honestly I was very tired because this is my first time.
don't forget to take a picture...
At 3 am the next day we started climbing again and never stop until we reached the summit. 
"Huft ... really need a great power, because to reach the top we have to go through a lot of unstable rock."
Sulfur fumes from the crater...
around the crater of Slamet mountain...
Edelweiss...the eternal flower
But that is paid by the beautiful landscape that I have never seen before. I'm actually standing on a white cloud. Blue sky looks vast seemingly endless. I really don't know how to explain the natural beauty there. That's really amazing ...

we're really on top of a white cloud


The sunrise almost coming (at 3.38 am)...real beauty


Welcome SUNRISE!
We are EIGER CORPS...
 

July 20, 2011

You'll Absolutely Addicted !!! (Like Me) ...

swim for a few minutes to enjoy the beauty of the sea...
enjoy the sights in port of Kartini who spoil my eyes...

Just sit and enjoy it, feel so relax...






Simple...but this PERFECT!
 
GOD is the best creator...

enjoying the morning sunlight...(i really liked it)

Sunlight...sunlight...sunlight...I REALLY LOVED IT !

       Becoming one with nature is one of the most beautiful thing I ever knew. I felt so light, especially when I have a lot of problems. Suddenly, I completely forgot about my problem, just feel so relaxed, comfort, and peace. Even just sitting and looking around, but the beauty of nature that can make me smile again. With a new spirit I have, I will never give up to achieve all my dreams come true


REALLY LOVED SUNLIGHT !!!

July 19, 2011

Jaman Rambut Ikal, Cuma Pake Sempak dan Kaos Singlet

Lucu kalo inget masa-masa itu...hehehe
Bakal ketawa - ketiwi sendiri walaupun ga'ada yang lucu di depan mata. Jaman TK (kepanjangan dr Taman Kanak-Kanan nie...), emang paling ga'ada beban. Bener kata orang , "Masa kanak-kanak itu paling menyenangkan". Karena saat masih kecil, kita ga perlu berpikir keras tentang pelajaran kelas yang makin banyak dengan rumus-rumusnya yang susah. Kita juga ga perlu mikir tentang cinta-cintaan yang bikin tambah pusing. Pastinya juga kita ga perlu berpikir tentang permasalahan hidup dan serba-serbi didalamnya. Yang kita tahu waktu masih jadi anak ingusan cuma pergi ke sekolah ketemu temen-temen buat main, main dan main. Ya...yang ada di pikiran kita cuma senang-senang.Yang dipikirin itu besok mau main apa lagi ya???hehehehe...lucu ya.
Waktu TK dulu umurku sekitar 3,5 tahun.Aku menjalani pendidikan selama 2 tahun di taman kanak-kanak. Perbedaan umur yang hanya satu tahun dengan kakak laki-lakiQ (namanya Probo...) membuat kami selalu sekolah di tempat yang sama dan hanya beda satu tingkatan kelas. Saat aku duduk di kelas Nol Kecil, kakakku duduk di kelas Nol Besar. Kami berangkat dan pulang sekolah bersama-sama.
Banyak hal yang membuatku ga akan pernah lupa masa-masa itu. Bukan karena teman-teman di sekolah yang menyenangkan atau guru-guru yang sangat baik. Tapi ada hal lain...
Latar belakang keluargaku sangat sederhana.Kehidupan kami memang jauh jika dibilang berkecukupan, namun sederhana adalah kata yang mungkin paling pas. Kedua orang tuaku memiliki latar belakang keluarga dan kondisi yang berbeda dan dilain bagian nanti aku pasti akan menceritakan kisah tentang orang tuaku.
Ketika kedua orang tuaku memutuskan untuk menjalani hidup bersama, mereka benar-benar memulainya dari nol. Mengawali keluarga dengan sebuah rumah petak yang mereka kontrak dengan harga cukup murah saat itu. Masa kecil aku dan kakakku memang tidak dikelilingi dengan mainan-mainan mahal dan fasilitas lengkap. Tapi bagi kami yang belum tahu tentang miskin atau kaya, mahal atau murah, hal itu bukanlah sebuah masalah. Yang aku ingat hanya kedua orang tuaku selalu memiliki waktu untuk bermain bersama kami di rumah. Pada intinya aku menyukai masa-masa ketika duduk di taman kanak-kanak atau istilah yang suka kupakai adalah jaman rambutku masih ikal dan kalau pulang sekolah langsung lepas baju lalu pergi bermain hanya dengan menggunakan celana dalam dan kaos singlet. hehehhe...Kisah yang paling aku ingat saat masa itu adalah ketika kami berangkat ke sekolah. Bukan dengan sepeda motor, mobil, ataupun jasa antar jemput yang banyak dipakai teman-temanku saat itu. Tapi kami berdua diantar dengan menggunakan sebuah sepeda tua milik papahku. Mungkin itu satu-satunya benda berharga yang kami miliki saat itu. Setiap pagi papahku rutin mengecek kondisi sepeda,mulai dari ban, rantai, hingga setiap sudut sepeda ia teliti untuk memastikan kondisi sepeda itu baik untuk mengantar kami sekolah. Setelah memeriksa kondisi sepeda, papahku tidak lupa mengisi angin untuk ban sepedanya. Setelah semua selesai dan kami pun sudah siap berangkat sekolah, mamah langsung membawa sepeda itu keluar rumah kontrakan kami. Aku dan kakakku mengikuti dari belakang. lalu kami membonceng. Sebagai adik,aku selalu dapat posisi di depan dan kakakku dibelakangku sambil berpegangan pada pinggangku.
Perlahan tapi pasti, sedikit demi sedikit mamah mengayuh sepeda kesayangan kami menuju sekolah. Perlu diketahui bahwa aku dan kakakku adalah anak sehat dengan berat badan yang cukup berbobot. Jadi pastinya sangat melelahkan jika setiap hari memboncengkan kami ke sekolah melalui jalanan yang banyak tanjakannya pula. Tapi yang selalu aku ingat, mamah ngga pernah ngeluh sedikit pun.
Ketika pulang sekolah pun mamah sudah menunggu di depan sekolah dengan sepeda itu. Kemudian kami pun pulang ke rumah. Dijalan mamah selalu menanyakan apakah kami punya cerita seru mengenai hal yang terjadi di sekolah. Sepanjang jalan pulang adalah saat-saat yang menyenangkan karena kami saling bercerita banyak hal. Aku beruntung karena sejak kecil aku tidak pernah punya rasa malu akan kondisi tersebut. Mungkin karena aku masih kecil dan tidak memahami sesuatu yang mewah ataupun sederhana. Walaupun kami disekolahkan di sekolah swasta yang hampir sebagian besar anak-anaknya diantar jemput dengan mobil atau minimal motor. Tapi aku selalu senang ketika melihat mamah sudah menunggu di luar sekolah saat bel pulang berbunyi dengan memegangi sepeda butut kami itu.
Sampai saat ini sepeda itu masih ada dan menjadi bagian dari kenangan manis yang kami miliki. Kesederhanaan yang mengajarkan tentang kebersamaan, jauh lebih berharga dibanding kekayaan tanpa didasari rasa memiliki satu dengan lainnya. Dari awal aku menyadari bahwa aku bukan anak orang kaya yang bisa meminta berbagai macam hal sesuka hati. Tapi yang lebih aku sadari adalah bahwa aku beruntung berada diantara orang-orang yang bisa membuat diri mereka bahagia dengan segala kondisi yang ada.
Kenangan sederhana yang mungkin hanya bisa diingat dan dirasakan oleh aku pribadi. Namun terlepas dari itu aku hanya ingin berbagi cerita bahwa terkadang untuk merasakan kebahagiaan sifatnya adalah relatif. Tergantung pada bagaimana seseorang menilai apa yang ada di sekitarnya dan bagaimana dia merespon kondisi sekitarnya.
Berkatalah dari dalam hatimu bahwa kamu bahagia, maka kamu akan merasakan hal itu. Meskipun mungkin kondisi sekitar membuatmu menangis. 
Waktu aku TK...

"BEING HAPPY IS EASY..."